Sabtu, 04 Mei 2013

Perbanyak Membaca Shalawat kepada Rasulullah SAW


Diwayatkan bahwa ada seorang laki-laki yang lupa membaca shalawat kepada Rasulullah Saw. Lalu pada suatu malam ia bermimpi melihat Rasulullah Saw. tidak mau menoleh kepadanya, dia bertanya: “Ya Rasulullah, apakah Engkau marah kepadaku?”
Beliau Saw. menjawab: “Tidak.”
Dia bertanya lagi: “Lalu sebab apakah Engkau tidak memandang kepadaku?”
Beliau Saw. menjawab: “Karena aku tidak mengenalmu.”
Laki-laki itu bertanya: “Bagaimana Engkau tidak mengenaliku, sedang aku adalah salah satu dari umatmu? Para ulama meriwayatkan bahwa sesungguhnya Engkau lebih mengenali umatmu dibanding seorang ibu mengenali anaknya?”
Rasulullah Saw. Menjawab: “Mereka benar, tetapi engkau tidak pernah mengingat aku dengan shalawat. Padahal kenalku dengan umatku adalah menurut kadar bacaan shalawat mereka kepadaku.”
Terbangunlah laki-laki itu dan mengharuskan dirinya untuk bershalawat kepada Rasulullah Saw. setiap hari 100 kali. Dia selalu melakukanitu hingga ia melihat kembali Rasululah Saw. dalam mimpinya. Dalam mimpinya tersebut Rasulullah Saw. Bersabda: “Sekarang aku mengenalmu dan akan memberi syafa’at kepadamu.” Yakni karena orang tersebut telah menjadi orang yang cinta kepada Rasulullah Saw. dengan memperbanyak shalawat kepada beliau.
(Mukasyafat al-Qulub bab 9 halaman 55 karya Hujjatul Islam al-mam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali Ra.)

Dahsyatnya “La Haula wa La Quwwata Illa Billah”


La Haula wa La Quwwata Illa Billah. Ucapan tersebut sering sekali diucapkan oleh manusia, terutama orang muslim. Entah faham atau tidak yang jelas sering sekali kita jumpai di tengah masyarakat ucapan tersebut keluar dengan begitu saja. Seolah ucapan ini sudah menjadi hal biasa diucapkan saat terkejut, kagum terhadap sesuatu atau bahkan saat menunjukkan kemarahan pada orang lain.

Andai saja semua kaum muslimin tahu makna dan keutamaan ucapan La Haula wa La Quwwata Illa Billah ini, tentu mereka tak akan bermain-main begitu saja. Sebab ucapan ini adalah ucapan yang istimewa dan memiliki keutamaan luar biasa.

Suatu ketika Al-Asyja’i melaporkan kepada Rasulullah SAW bahwa anaknya yang bernama Auf telah ditawan oleh musuh. Maka Rasulullah SAW berpesan kepadanya agar Al-Asyja’i mengutus seseorang untuk menemui anaknya dan menyampaikan agar Auf memperbanyak membaca “La Haula wa La Quwwata Illa Billah”.

Maka setelah hal tersebut disampaikan dan Auf memperbanyak membaca “La Haula wa La Quwwata Illa Billah” terjadilah bermacam keajaiban. Betapa tidak, tali kulit yang mengikat tangan Auf tiba-tiba terlepas maka Auf pun kabur dengan menunggang onta milik musuh.

Bahkan saat Auf di kejar dan bertemu dengan musuhnya kembali dia dapat terlepas setelah membaca “La Haula wa La Quwwata Illa Billah.”

Orang tua Auf menceritakan kejadian tersebut kepada Rasulullah SAW. Maka Rasulullah SAW mengijinkan Auf untuk mengambil onta yang telah dicurinya dari musuhnya tersebut. Setelah itu turunlah ayat Al-Qur’an:

“Dan barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan menjadikan baginya jalan keluar,” (QS. Ath Thalaq:2)

Sedemikian istimewanya ucapan “La Haula wa La Quwwata Illa Billah” sampai-sampai Rasulullah SAW bersabda:

Perbanyaklah membaca ‘La Haula wa La Quwwata Illa Billah’, karena sesungguhnya ia merupakan perbendaharaan dari perbendaharaan-perbendaharaan Surga. (HR. Ahmad)

Pengalaman luar biasa juga pernah diceritakan oleh Abu Khair, Ishaq Al Gharawi. Dia menceritakan bahwa mereka pernah diserang sebuah pasukan dengan delapan puluh ekor gajah. Akibatnya pasukan mereka, termasuk pasukan berkuda menjadi berantakan.

Peristiwa ini, ujar Abu Khair membuat Muhammad bin Qasum panik. Melihat kondisi ini dia kemudian membaca “La Haula wa La Quwwata Illa Billah” berkali-kali.

Ajaib, karena ucapan tersebut Allah menahan gajah-gajah tersebut dengan cara ditimpakan kepadanya rasa yang sangat panas, sehingga gajah-gajah itu mencari sumber air. Para pawang mereka sekalipun tak mampu mengendalikan gajah-gajah yang sudah kepanasan itu.

Akhirnya, para prajurit Muslim bisa melanjutkan perjalana dengan menaiki gajah yang sudah ditaklukkan tersebut. Kemenangan ini tentu berkat izin dari Allah SWT. Kisah kedua ini diriwayatkaan oleh Ibnu Abu Dunya dan Tanukhi dalam kitab Al-Farj ba’dasy Syiddah.

Demikianlah diantara kisah tentang keistimewaan ucapan “La Haula wa La Quwwata Illa Billah.” Oleh karenanya jadikanlah ucapan ini sebagai amalan kita, terutama saat menghadapi kesulitan. Jangan sampai ucapan mulia ini dijadikan bahan olok-olokan.

Semoga bermanfa'at...

Surat Cinta Uje Kepada Rasulullah


Siapakah Engkau ya Muhammad
Begitu dahsyatnya Engkau berada di dalam relung hati kami
Seluruh penghuni alam membicarakan Engkau
Jika bukan krn Engkau ya Muhammad
Sungguh kami tak akan mengenal Rabb kami

Duhai Allah
Maukah Engkau menghadirkan Beliau dalam mimpi kami
Memandang kesejukan wajahnya dalam pelukan hati
Mendengar kemerduan suaranya memanggil Engkau
Sebentar saja ya Allah
Duhai Allah
Semoga kau bangkitkan kami dalam barisan
Yang sama bersama Rasul Kami
Ya Habibie Ya Rasulullah

Dari yang merindukanmu

#Uje