Kamis, 22 November 2012

Manajemen Strategik : Operasionalisasi Strategi


BAB 8
OPERASIONALISASI STRATEGI

            Membahas tahap implementasi suatu strategi pada dasarnya menyoroti tiga tahap yang sangat penting, yaitu : (1) mengidentifikasi sasaran tahunan yang berperan sebagai “pemandu” dalam proses implementasi karena merupakan rincian sasaran jangka pendek yang spesifik diangkat dari sasaran jangka panjang; (2) merumuskan strategi dalam berbagai bidang fungsional yang merupakan terjemahan strategi pada tingkat satuan bisnis yang dikelola menjadi rencana aksi bagi bagian – bagian satuan yang bersangkutan; (3) merumuskan dan mengkomunikasikan berbagai kebijaksanaan untuk digunakan sebagai penuntun bagi para manajer operasional beserta bawahannya dalam pengambilan berbagai keputusan operasional dalam rangka implementasi berbagai strategi yang telah ditetapkan oleh manajemen pada tingkat yang lebih tinggi, termasuk manajemen puncak. Ketiga hal itulah yang menjadi focus pembahasan dalam Bab ini.

1.1       Perumusan Sasaran Tahunan

            Siapapun yang pernah terlibat dalam merumuskan strategi bagi suatu perusahaan dan satuan – satuan bisnis di dalamnya akan mengakui bahwa strategi jangka panjang berperan penting sebagai “rambu–rambu” bagi perusahaan yang bersangkutan. Diketahui pula bahwa berbagai tolok ukur yang lumrah digunakan untuk menilai efektif tidanya strategi yang telah ditentukan antara lain ialah pengsa pasar yang dikuasai, dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham (Return on Investment – ROI), keuntngan yang wajar bagi mereka yang menyisikan sebagian kekayannya sebagai modal perusahaan (Return on Equity – ROE) dan keberhasilan memasuki pasar yang tadinya belum “dijamah”.

            Keberhasilan mencapai berbagai sasaran operasional tahunan sangat penting ditinjau dari tiga kepentingan, yaitu : (a) lebih menjamin suksesnya pelaksanaan rencana jangka panjang yang sifatnya menyeluruh, dalam arti mencakup seluruh perusahaan dan satuan – satuan bisnis yang terdapat di dalamnya, (b) meletakkan dasar yang kuat untuk mengendalikan dan memantau kinerja organisasi, dan (c) sebagai alat pemicu bagi manajemen puncak agar mereka sadar tentang kemungkinan timbulnya permasalahan karena adanya bidang–bidang kegiatan tertentu yang tidak membuahkan hasil pada tingkat yang diharapkan.

Ciri–ciri Berbagai Sasaran Operasional Tahunan

            Yang dimaksud dengan sasaran operasional tahunan ialah pernyataan tentang hal–hal yang diharapkan dicapai oleh bagian–bagian satuan bisnis sebagai sumbangsihnya kepada pencapaian strategi dasar yang telah ditetapkan.

            Oleh karena itu agar benar–benar mampu memberikan sumbangan yang diharapkan demi keberhasilan organisasi sebagai keseluruhan, dalam menentukan berbagai sasaran tahunan itu tiga hal perlu mendapatkan perhatian, yaitu : (a) ciri–ciri sasaran tahunan terutama disoroti dari dua hal, yakni : keterkaitan dengan berbagai sasaran jangka panjang dan sasaran tahunan yang terintregrasi dan terkoordinasikan; (b) konsistensi dalam sasaran tahunan yang tercermin pada adanya tolok ukur dan skala prioritas yang jelas serta dinyatakan secara tajam; (c) berbagai manfaat yang dapat dipetik karena adanya sasaran tahunan.

            Sasaran yang Terintegrasi dan Terkoordinasi. Dewasa ini sering ditekankan oleh para pakar dan praktisi manajemen bahwa salah satu instrument yang ampuh untuk meningkatkan kinerja suatu organisasi dan berbagai komponen yang terdapat didalamnya ialah pendekatan kesisteman. Inti pendekatan kesisteman terletak pada pandangan bahwa dalam suatu organisasi pasti terjadi pembagian tugas sebagai konsekuensi berbagai faktor seperti tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi, kegiatan yang bersifat spesialistik, kekhasan produk yang dihasilkan, aneka ragam kebutuhan dan keinginan pengguna produk, sifat dan bentuk persaingan dipasaran dan berbagai faktor lainnya.

Konsistensi dalam Sasaran Tahunan

            Menurut teori, sasaran tahunan dari berbagai unit kerja, satuan bisnis dan bidang fungsional dapat dikatakan konsisten satu sama lain apabila dalam masing – masing sasaran dinyatakan dengan jelas apa yang ingin dicapai, waktu pencapaiannya dan bagaimana cara mengukur hasil yang dicapai itu

            Adanya Skala Prioritas yang Tajam dan Jelas. Berbagai faktor turut berpengaruh pada timbulnya tuntutan agar dalam mengelola perusahaan dan dalam mengimplemetasikan strategi induk, ditentukan skala prioritas yang tajam dan jelas. Faktor–faktor tersebut pada dasarnya berupa keterbatasan yang melekat pada tubuh organisasi seperti : keterbatasan kemampuan manajerial dan operasional, keterbatasan dana, daya, sarana, prasarana, keterbatasan kemampuan menguasai teknologi tepat guna dan keterbatasan waktu.

Berbagai manfaat dari Adanya Sasaran Tahunan

  1. Terciptanya kejelasan tujuan yang berperan sebagai “bintang penuntun” bagi semua pihak dalam menunaikan kewajiban masing – masing, terlepas dari kompleksitas organisasi, besarnya, teknologi yang diterapkan, produk yang dihasilkan dan pasaran yang dimasuki.
  2. Telah dimaklumi bahwa sasaran tahunan yang tepat akan mampu menjembatani keinginan yang telah dinyatakan dalam strategi dan kenyataan di lapangan.
  3. Pengendalian pelaksanaan strategi dasar merupakan manfaat lain yang dapat dipetik dengan adanya sasaran tahunan.
  4. Telah dimaklumi bahwa para anggota organisasi, baik yang menduduki berbagai posisi manajerial dan professional maupun mereka yang bertanggung jawab untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang bersifat teknis dan operasional, akan termotivasi untuk menampilkan kinerja yang memuaskan apabila mereka yakin bahwa dengan tercapainya tujuan organisasi, tujuan mereka pribadi pun akan turut tercapai.


Strategi di Bidang Keuangan

Untuk strategi bidang keuangan karena kerangka waktu bagi strategi bidang keuangan bisa berbeda – beda tergantung antara lain padahal apa yang menjadi sorotan perhatian utama dalam strategi tersebut. Dengan perkataan lain strategi keuangan harus mampu menentukan arah penggunaan dana yang tersedia untuk mendukung strategi perusahaan, baik untuk kepentingan jangka panjang – misalnya dalam waktu lima tahun- maupun untuk kepentingan pencapaian sasaran tahunan.

Strategi di Bidang Penelitian dan Pengembangan
Bahwa kegiatan penelitian dan pengembangan dewasa ini, dan di masa depan, menduduki posisi penting sebagai suatu bidang fungsional. Pentingnya posisi dan peranan kegiatan penelitian dan pengembangan dalam dunia bisnis dewasa ini jelas terlihat antara lain dari besarnya dana yang disisihkan oleh berbagai industri dan perusahaan untuk membiayai berbagai kegiatan penelitian, baik yang sifatnya murni maupun yang terapan.

Strategi di Bidang Produksi

Suatu perusahaan didirikan dan dikelola untuk menghasilkan produk tertentu, baik berupa barang atau jasa, untuk kemudian dipasarkan dan dijual kepada pengguna yang memerlukannya. Dalam strategi induk perusahaan –atau dalam strategi dasar berbagai satuan bisnis yang terdapat didalamnya- telah dinyatakan secara umum landasan berpikir dan bekerja dalam bidang produksi yang secara operasional dirinci oleh para manajer produksi.

Strategi Manajemen Operasional

Seluruh proses produksi, pemasaran dan penjualan memerlukan suatu sistem manajemen operasional yang handal dan oleh karenanya dapat dikatakan merupakan suatu bidang strategi yang amat sangat penting sifatnya.

Strategi dibidang manajemen operasional sangat penting dirumuskan dan ditetapkan secara tepat karena strategi tersebut harus mampu menuntun para manajer yang bersangkutan, yaitu para manajer operasional, dalam mengambil keputusan mengenai berbagai hal tersebut seperti : (a) sifat dasr dari sistem manajemen opersional dalam perusahaan, (b) keseimbangan antara berbagai berbagai masukan dan keluaran, (c) lokasi berlangsungnya kegiatan operasional, (d) rancang bangun fasilitas kerja dan (e) perencanaan dan penyusunan program operasional yang terjadi dari hari ke hari.

Dari pembahasan dimuka kiranya menjadi jelas bahwa suatu strategi dalam bidang manajemen operasional harus mampu memperlancar proses pengambilan keputusan yang antara lain menyangkut : (a) tingkat inventaris yang tepat, (b) prosedur pembelian, (c) pengendalian mutu, (d) biaya yang harus dipikul untuk mempertahankan mutu produk, (e) tingkat produktivitas kerja, (f) jadwal produksi, (g) jaminan penyerahan produk kepada distributor, agen, pengeceran serta penugasannya, (i) penggunaan fasilitas kerja dan (j) penghapusan sarana dan prasaran karena tidak efisien lagi apabila terus digunakan.

Strategi di Bidang Sumber Daya Manusia

Dalam strategi di bidang manajemen sumber daya manusia harud tergambar dengan jelas segala bentuk dan jenis langkah yang harus diambil yang menyangkut manajemen sumber daya manusia serta telah ditetapkan pada tingkat manajemen yang lebih tinggi.

PERUMUSAN DAN KOMUNIKASI KEBIJAKSANAAN

Yang dimaksud dengan kebijaksanaan ialah keputusan yang berperan sebagai petunjuk dalam cara berpikir dan bertindak bagi para manajer dan bawahannya dalam rangka operasionalisasi strategi organisasi yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak. Kebijaksanaan sangat penting peranannya sebagai pemandu kegiatan pengendalian yang diperlukan agar sasaran organisasi tercapai dengan tingkat efisiensi, efektivitas dan produktivitas yang setinggi mungkin.

Berbagai peranan kebijaksanaan dalam operasionalisasi strategi perusahaan antara lain ialah :

  1. Kebijaksanaan menyangkut pengawasan tidak langsung oleh manajemen puncak terhadap berbagai kegiatan operasional dengan menetapkan tata cara pelaksanaan berbagai proses dan kegiatan dalam organisasi. Artinya, betapa pun tingginya kemampuan dan dedikasi para pelaksana kegiatan opersaional, terdapat pembatasan kebebasan mereka untuk bertindak.
  2. Kebijakan berperan dalam menentukan cara penanganan yang berbagai kegiatan yang sejenis. Dengan perkataan lain, kebijaksanaan yang tepat akan mempermudah koordinasi serta akan sangat mengurangi kemungkinan terjadinya friksi antara berbagai satuan kerja dalam organisasi.
  3. Sebagai “peraturan pemerintah” kebijaksanaan akan sangat mempermudah pemecahan berbagai masalah yang dihadapi, terutama permasalahan yang timbul berulang kali karena berbagai pihak yang terlibat telah mempunyai pengalaman dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
  4. Kebijaksanaan yang tepat sangat membantu dalam melembagakan perilaku para anggota organisasi sedemikian rupa sehingga berbagai praktek yang saling bertentangan dapat dikurangi karena setiap orang mengetahui dengan pasti pola perilaku yang bagaimana yang harus ditampilkan serta pola kerjasama tim yang bagaimana yang harus ditumbuhkan dan dipelihara
  5. Kebijaksanaan yang dirumuskan dengan tepat akan sangat mengurangi ketidakpastian dalam penyelesaian suatu permasalahan yang dalam kegiatan sehari – hari dialami berulang kali yang pada gilirannya akan memperlancar upaya koordinasi dalam pelaksanaan tugas
  6. Pentingnya peranan kebijakan yang dirumuskan dan ditetapkan secara tepat terlihat pula dalam upaya mengatasi kecenderungan yang mungkin terdapat dalam organisasi untuk menolak perubahan, baik pada tingkat individu maupun pada tingkat kelompok
  7. Kebijakan yang jelas dan tepat akan memungkinkan para manajer operasional untuk memusatkan perhatian pada upaya menyelesaikan berbagai permaslahan baru yang timbul dan tidak justu disibukkan oleh kegiatan pemecahan pada masalah – masalah rutin dan repetitive yang cara pemecahannya telah ditunjukkan oleh pengalaman dimasa lalu dalam menyelesaikan permasalahan sejenis.
  8. Akhirnya, suatu kebijaksanaan yang tepat menyediakan suatu mekanisme kerja bagi para manajer operasional untuk mengelakkan terjadinya pengambilan keputusan yang tergesa gesa dan tidak matang jika terjadi perubahan dalam penyelenggaraan berbagai kegiatan operasional.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar